Untuk Layanan Pengaduan silahkan membuka link berikut https://s.id/NGADUBOSE | Sampaikan Laporan (Pengaduan, Aspirasi, dan Permintaan Informasi) Anda Langsung Kepada Instansi Pemerintah Berwenang melalui LAPOR.GO.ID

LanTik (Layanan Statistik) PST BPS Kabupaten Bantul. Layanan WhatsApp, untuk segala kebutuhan data statistik anda melalui nomor 082170003402 | BPS Kabupaten Bantul berhasil memperoleh predikat sebagai Badan Publik kualifikasi Informatif dengan nilai 98 pada Penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik D.I Yogyakarta Tahun 2024.

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2010 SEBESAR 112,60

Unduh Berita Resmi Statistik

Tanggal Rilis	:	1 Juli 2010
Ukuran File	:	MB

Abstraksi

Pada Juni 2010, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai angka 112,60 atau naik 0,02 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 112,57. Dimana NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 111,60, NTP Subsektor Hortikultura (NTPH) 124,45, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 120,05, NTP Subsektor Peternakan (NTPT) 105,61, dan NTP Subsektor Perikanan (NTN) 112,99. Kenaikan NTP pada bulan ini dipicu terutama oleh kenaikan NTP Subsektor Perikanan.
Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerah pedesaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Juni 2010, secara umum terjadi inflasi sebesar 1,02 persen. Penyebab terjadinya inflasi karena indeks harga kelompok bahan makanan naik sebesar 1,97 persen, kelompok makanan jadi 1,01 persen, kelompok sandang 0,44 persen, kelompok kesehatan 0,13 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,02 persen. Sebaliknya indeks harga kelompok perumahan turun sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan indeks.
Dari 32 provinsi (kecuali DKI Jakarta) yang dihitung angka NTPnya pada bulan Juni 2010, terdapat 20 provinsi NTPnya naik dan 12 provinsi lainnya turun. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu sebesar 1,64 persen, sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar 1,74 persen.

Berita Resmi Statistik Terkait